
Kemarin, seorang terman curhat melalui
SLJJ kepada saya. Ia bercerita dengan suara yang terbata-bata tentang orang tuanya yang harus dilarikan ke rumah sakit dan juga sembari menceritakan
pelayanan Rumah Sakit (RS) Pemerintah yang dianggapnya amburadul.
Dikisahkannya, sesampai di rumah sakit, di ruang tunggu unit gawat darurat, sang orang tua tersebut tidak langsung menerima perawatan, melainkan mereka harus di interview terlebih dahulu dengan beberapa pertanyaan dan disodorkan selembar kertas buram yang harus ditandatangani untuk pertanggungjawaban biaya yang harus dibayar oleh pasien. Walaupun dipenuhi dengan perasaan jengkel dan kesal yang bercampur aduk menjadi satu, akhirnya teman saya (mewakili keluarga pasien) menandatangani "prosedur" tersebut.
Setelah "proses" tersebut usai, sang orang tua akhirnya diperiksa "ala kadarnya", dan itupun dipenuhi dengan suasana "gagap teknologi" dari petugas jaga. Karena "mungkin" merasa tidak sanggup menghadapi kondisi pasien, kemudian salah seorang petugas mencoba menghubungi blog dokter jaga yang setali tiga uang ternyata tidak standbye di tempat. Setelah dihubungi via telepon selular, beberapa saat berselang sang dokter jagapun tiba. Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya sang dokter mengambil kesimpulan untuk menyematkan alat pernafasan tambahan hp O2 seperti punya saya.
Setelah melakukan diagnosa, dokter tersebut menyarankan kepada pihak keluarga, agar pasien dirujuk ke rumah sakit yang lebih besar. Tetapi ironisnya, saat akan dibawa ke mobil ambulance, alat pernafasan tambahan itu dilepas dan di dalam mobilpun alat pernafasan itu tidak dikenakan, sehingga keluarga panik mengamati orang tuanya "megap-megap". Walaupun sudah menyampaikan berbagai argumen, pihak RS tetap
nyante aza, seperti tidak peduli dengan kesehatan dan keselamatan pasien.
Kemudian mobil ambulance terus melaju kencang menuju RS rujukan yang berjarak cukup jauh itu. Di dalam mobil ambulance teman saya terus menangis sambil memanjatkan berbagai doa untuk kesehatan orang tuanya. Tak lama berselang...akhirnya sang orang tuapun berpulang kepada-NYA.
Kisah diatas merupakan sekelumit kisah "unik" tentang layanan RS pemerintah, mulai dari pelayanan loket yang
ketus, cemberut dan tidak ramah , pelayanan RS yang terlalu birokratis, pilih kasih
jika orang miskin datang maka pelayananpun lelet,
Asuransi Kesehatan yang tidak "laku", bayi tertukar dan lain-lain.
Pada kesempatan ini saya hanya berpesan dan menggugah kepada saya pribadi dan rekan-rekan yang mengabdikan diri sebagai "pelayan masyarakat" untuk JANGAN SOMBONG dan IKHLAS dalam melaksanakan tugas. Pekerjaan yang kita jalani saat ini adalah pilihan kita. Garisan tangan kita. Mari kita hargai, ingat dan renungkan bahwa semua itu AMANAH!
Apakah kita tidak berfikir bagaimana perasaan yang kita terima jika hal seperti itu menimpa keluarga kita...? Tahukah kita jika kita ikhlas melakukan segala sesuatu akan menerima imbalan dan pahala dari-NYA? Mari mulai saat ini kita berikan "senyuman" kita untuk semua orang...(*
jadi ingat lagunya mbak Ikke Nurjanah..hiks).
Tiada gading yang tak retak ...
Kejadian yang memilukan... sangat sukar diungkapkan dengan untaian kata-kata.
BalasHapuskarena sudah terbiasa dengan hal ini bang, saya hanya bisa mengelus dada, dada saya sendiri loh...
BalasHapusHmm... kami sekeluarga pernah mengalami hal yg mirip seperti ini, tapi di RS yg bukan RS Pemerintah, ini bukannya termasuk malpraktek ya yg kayak gini?
BalasHapuskejadian yang tragis, memang nyawa itu Tuhan yang beri dan mengambilnya, hanya saja jalan menuju ke sananya itu loch! kok nemen amat. RSU yg seharusnya bs memberikan pelayanan maksimal malah ecek2 alias ga profesional sama sekali. mengapa harus dibedakan antara pasien miskin dan pasien kaya?toh mereka sama2 sakit dan butuh pertolongan. Orang miskin sekalipun tahu, kalau masuk RS itu pasti harus membayar pake duit bukan pake' daun, dan pastinya merka akan berusaha tuk melunasi semua biaya administrasi di RS itu. So kenapa harus dikotak2kan? toh sama2 bayar kan. meski pake' askeskin sekalipun, RS tetep akan dibayar, meskipun itu dari pemerintah. tapi jangan salah! duit pemerintah itu juga berasal dari rakyat,termasuk dari keluarga pasien miskin tersebut. mereka pasti sama2 bayar pajak (sekalipun itu cuma beli rokok, toh rokok juga ada pajaknya kan?)
BalasHapusBenar... kalau saja petugas tsb menyadari, bahwa tugasnya itu adalah amanah, tentu dia tidak akan berlaku spt itu.
BalasHapusSayangnya, sangat sedikit yg menyadari bahwa tugasnya adalah sbg amanah yg harus dipertanggungjawabkan kelak
Kejadian yg tragis, dikemas dalam postingan yang cerdas...
BalasHapusSaya bingung melihat gambar closet WC diatas dan apa hubungannya dengan ikhlas...!!???
BalasHapusSetelah dua jam merenung ternyata emang ada hubungannya.
Kita pergi ke wc untuk "BAB". Hayoo, ngaku siapa yang tidak merasa sreg dan plong setelah selesai BAB. Ternyata rasa plong setelah selesainya BAB disebabkan kita sangat-sangat ikhlas melepaskan "barang" yang dikeluarkan saat BAB. Pokoknya setelah barang itu keluar dan tenggelam di closet hati kita sangat ikhlas untuk melepaskanya. Tidak ada rasa sayang, kecewa, jengkel dan tidak rela membuangnya. Makanya setelah BAB kita merasa ploooonggg....
hehehe....pak syam belum tahu ya...
BalasHapustuh kan...
ternyata itulah pekerjaan yang paling berat pak syam...seperti kata pak suyadi dulu"
merenung membuat gunung, mukanya merah bukannya marah".
hm, ya itulah klo tidak ada sistem asuransi kesehatan yg baik di negara kita.
BalasHapusYg tidak diketahui masyarakat, RS pemerintah itu anggarannya terbatas, sangat mepet untuk operasional sehari-hari. Pasien ngemplang tidak mau bayar atau melarikan diri itu sangat banyak, tapi jarang diekspos. Karena itulah banyak RS yang meminta jaminan di depan. Karena klo si pasien kemudian lari dari tanggung jawabnya, yg mbayar obat dll siapa?
Belum ditambah dijadikannya RS pemerintah sebagai sumber pendapatan daerah. Mana mungkin RS bersifat sosial jika dituntut utk selalu memberikan keuntungan kepada pemkot?
Klo RS swasta jelas akan lebih berhati2, karena tidak dapat sokongan dari pemerintah.
Insya Allah... saya akan jalankan tugas saya sebaik-baiknya melayani masyarakat. Paling tidak yang datang ke saya minta Surat Keterangan Miskin dan Mahasiswa yang nyari data penelitian.
BalasHapusbetul pak banyak org yg jd pelayan masyarakat untuk banyak yg SOMBONG dan ga IKHLAS dalam melaksanakan tugas.
BalasHapusdari dulu memang udah kayak gitu..susah deh..
BalasHapussegampang itu nyawa orang (dibuat) melayang
BalasHapusyah seperti ini lah wajah DUNIA KESEHATAN KITA, harus ada REFORMASI di dunia pendidikan, dunia penuh dengan kata-kata "UANG"
BalasHapusDasar Sampai Menghilangkan Nyawa seseorang!!!saya kutuk tw Rumah sakit....wah neber tw mas eh salah bener.saya juga pernah mengalami seperti itu...Dulu waktu SMA saya pernah mengalami kecelakaan Terus teman2 sekolah membawa saya ke rumah sakit...tp pas sampai di rumah sakit saya hanya di baringkan saja di tempat tidur...temen2 saya marah dan nanya kepada Dokter Rumah Sakit...dan Dengan Santai dan berwibanya (Mentang2 Orang Pintar)dia menjawab Maaf Kalo nggak Yang Beratanggung Jawab kami Belom bisa menangani....Untung Mama saya cepat datang kalo nggak gimana Nasib saya
BalasHapusDaridulu sampai sekarang gak ada robahnya, berarti lagunya Iwan Fals abadi donk itu lho yang bensin eceranya meledak.
BalasHapuslupa lagunya heiii modar aku...hei modar aku...
sama aja kok mas, yang negeri sama swasta, cuman kalo wasta mungkin agak lebi bersih aja wesenya...
BalasHapusya gitu deh rumah sakit di indonesia.. kadang suster lebih galak daripada dokter, kalo yang sakit berduit dilayanin baik2 kalo keliatannya org gak punya disia2 deh...
BalasHapuskalo sering kasih2 makanan biasanya si pasien di perhatikan hehe... pengalaman sih... tp pernah wkt sakit dpt suster yang baik hati... dan suster kyk itu sekarang sangat langka...biasanya galak2
BalasHapusjarang bisa dpt suster yang gak galak... kalo dikasih makanan biasanya si pasien diperhatiin hehe...pengalaman sih
BalasHapusMembaca uraian peristiwa di atas membuat aku marah. Kenapa selalu saja masih ada orang yang seperti ini di negeri kita.
BalasHapusKemiskinan bukanlah suatu alasan bagi kita untuk berbuat dzalim dan fasik. Apakah harus menunggu kaya dulu untuk berbuat baik kepada sesama, apalagi bagi orang yang benar2 memerlukan pertolongan.
Betapa sedihnya melihat berita di teve, saat ditayangkan peristiwa warga yang mengamuk saat penertiban rumah liar. Terlontar kata2 dari mulut mereka: Kami ini rakyat kecil, itu yang korupsi besar - besaran kenapa tidak di tangkap.
Aduh saudaraku, apakah kita tak mau berbuat baik hanya karena banyak orang lain yang berbuat jahat dengan bebas masih berkeliaran?
Apakah sebenarnya negeri ini sudah kehilangan hati nurani?
*Mohon maaf Lae lama tidak berkunjung, Lae bukan hanya sahabat, tapi serasa sudah menjadi saudara yang lama tak berjumpa*
saya turut prihatin
BalasHapuskata bang haji rhoma Ter.. la...lu...
Memang susah kl berusan dengan suatu lembaga yang tdk pro...
BalasHapusEmang enaknya jadi orang kokay, mudah dalam segala urusan
tp kl kek kita2 gini, harus rela jadi tumbal birokrasi yang berbelit
*assem*
Saya turut berduka cita atas kepulangan orang tua sahabat Ito.
BalasHapusSeperti juga Bang Deden, hati rasanya jadi marah da kecewa. Bagimana mungkin seorang dokter jaga ternyata tidak ada ditempat saat dia mestinya bertugas dan kegagapan petugas, yang menunjukkan rendahnya kualitas SDM kita.
Kinerja Pelayanan Publik, memang masih mempunyai sisi buruk, belum sesuai lagi dengan Program Good Corporate Governance yang salah satu variabel keberhasilannnya adalah kualitas pelayanan publik, yang di gembar-gemborkan Pemerintah.
Terlepas dari itu, tetap saja KEIKHLASAN dari petugas yang mengemban AMANAH diperlukan.
Terima kasih Ito, sebagai seorang pengemban amanah pelayanan publik, saya merasa diingatkan untuk instrospeksi. ^_^
kejadian di rumah sakit itu sering terjadi juga, khususnya di rumah sakit umum palembang. makanya jadi jarang kalo berobat disana...
BalasHapustapi saya harap sekarang sudah bagus layanannya!
Ini nih, yang bikin Indonesia tambah gak bagus, sikap yang kayak begono tuh...
BalasHapusWah...Bang....
BalasHapusYang merasakan penderitaan seperti ini, kayaknya udah me-"LEGENDA" keluhan masyarakat terhadap RS pemerintah...
Ini terjadi dimana-mina tidak terkecuali di kota besar...
Betul sekali Bang....Rasanya mencari pelayan yang ikhlas itu sulit dijaman sekarang...kebanyakan mereka hanya berpikir "Saya dapat gaji dan uang pensiun"..Titik...
makasih nih bang sdh diingetin
BalasHapusyuk luruskan niat dlm bekerja shg kt benar2 ikhlas tidak hanya sekedar mengharap gaji tp lebih dr itu mengharap Ridho Allah dgn kt bisa melayani sesama
kayaknya tradisi ini Sudah jadi Makanan Wajib di setiap instansi pemerintah di negeri ini... memprihatinkan memang.. Andai aja aku jadi presiden... aku hapuskan semua yang namanya Birokrasi komplex... masih banyak basa basinya.. padahal terlalu mudah kalo dipkir.. buat apa lagi interview dan smacamnya kalo smuanya sudah jelas.. iya ngga... aku juga pernah mengalami hal seperti ini... dan aku artikelkan di sini
BalasHapusmasya Allah. saya tertegun membacanya, ito.
BalasHapussungguh, sebagai seorang praktisi kesehatan, saya ikut merasa tertampar dengan cerita ini.
tapi saya tidak menampik, kondisi seperti ini masih banyak dijumpai di rumah-rumah sakit kita. miris memang.
kalau memang tak bisa membantu dengan lebih baik, janganlah kehilangan keramahan bukan, ito?
biasanya pelayanan yg diberikan instansi pemerintahan suka lelet, ogah-ogahan n gak ramah.
BalasHapuscontoh di rumah sakit, kecamatan, dll.
di banjarmasin ada sebuah RS yang bangunannya paling megah di Kalsel, tp pelayanannya kalah ama punya swasta.
Iya, kejadian seperti ini sepertinya sudah hal biasa di negeri kita ini. Semoga pemilu mendatang menghasilkan pemimpin yang bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Terutama dalam hal ekonomi dan kesehatan.
BalasHapusDuh abang ini... gambarnya itu lho... saya paranoid kalo liat closet duduk itu... ngeri bang...gak pernah lancar hajatan saya.
BalasHapusKalo aku jadi Presiden ..mending kularang aja pemakaian closet duduk...he..he...
orang-orang itu mesti nonton Rahasia Ilahi! Supaya sadar!
BalasHapusya gitulah mas gambaran bangsaku ....masih dalam perbaikan....salam fantastic
BalasHapusiklas
BalasHapusbetapa sukar menerapkannya
ehmmmmmmm.....
Malpraktek ya? Saya justru punya pengalaman di RS Swasta, sumber dana habis, langsung lempar ke RS Pemerintah karena layanan askesnya...!
BalasHapussemuanya kembali soal duit lagi ya, ada duit ada pelayanan baik, nggak ada duit ... ya nggak dapat apa-apa
BalasHapusitulah kalau bekerja dengan anggapan Allah SWT
BalasHapustidak melihat sepak terjang kita,semau gue meski yang di pertaruhkan nyawa.
Waduh.. Indonesia memang aneh.. gawat darurat kok disuruh menandatangani surat biaya? aneh.. aneh..
BalasHapuspengalaman yang hampir terjadi di berbagai daerah, mas kurnia. saya juga heran nih, kenapa orang2 yang seharusnya memberikan pelayanan yang ramah dan manusiawi justru malah sebaliknya. selain tidak ramah, mereka juga ndak peduli pada nsib nyawa pasiennya. duh! makin repot!
BalasHapusmemang kok, rumah sakit pemerintah itu kadang kadang - kadang tidak memiliki pelayanan yang bagus!
BalasHapusatau malah terkadang RS swata yang lebih bagus!
itu dapat dilihat di daerah yang agak tertinggal RS pemerintahnya
salam kenal, dari saya!
happy valentine ya pak...
BalasHapus*Salam kenal ya...,
BalasHapus*Oh iya sy mengundang anda tuk membaca Novel sy yg berjudul HEXVERSTOONE di blog saya, kl gak keberatan sekalian di follow, mohon dukungannya
*Salam hormat
Apa kabar Lae? Semoga sehat ya
BalasHapusSemoga dengan ULTAH Gorontalo...
BalasHapusbisa lebih menyadarkan aparaturnya akan maksud dan tujuan dari pelayanan prima dan bukan pelayanan yang bertele2..
Gimana kalo abang aja yang jadi menkes? Supaya tidak seperti itu lagi wajah RS pemerintah... :D
BalasHapusApa kabar bang? Masih nyante aza nih ? ;)
saya juga pernah ngalamin kayak gini. udah gak heran deh, pelayanan rs sering memble, mas.
BalasHapusapa kabar Pak Lae, selamat valentine Pak.
BalasHapusaaah...jika saja semua Abdi Masyarakat seperti abang.... betapa bahagianya rakyat negeri ini.....
BalasHapuspostingan yg keren bro!!
BalasHapuswah, kebanyakan orang tidak bisa menjalankan amanah yg diberikan padanya..
padahal saat kita menolong orang lain sebenarnya sama saja kita menolong diri sndiri..
mestinya ganti aja namanya jadi "rumah sehat" bang, karena kalo jadi pasien di rumah sakit malah makin sakit..
BalasHapusMudah2 an dari pihak pemerintah atau dari menteri kesehatan baca blog ini dan ikut berkomentar di blog ini, sehingga tahu permasalah yg terjadi di akar bawah
BalasHapustak ada iklhas selain nangkring yang satu itu bos
BalasHapusHal yg tersulit kita lakukan adalah ikhlas. Sampai sekarangpun aku masih belajar..semoga bisa lebih ikhlas...
BalasHapusisyu klasik di RS pemerintah ya.. mungkin juga di lembaga lain. Biasanya kalo pake seragam memang suka ada rasa bangga. tapi selalu berlebihan. semoga kita tdk termasuk di dalamnya..
BalasHapusjd orang ikhlas itu susah juga ya Pak Lae..
BalasHapussaya malah heran bila ada yang ngabarkan layanan RS pemerintah bagus...hehehe
BalasHapusMudah2 an setelah pemilu semua itu berubah menjadi lebih baik lagi, aminnn...
BalasHapussaya tidak mengerti kenapa rs pemerintah seperti itu? coba klo anggota keluarganya yang mengalami hal tersebut dan diperlakukan model itu harus ngurus surat2 perjanjian biaya dkk
BalasHapuskagak kebayang deh ya
Teruskan semangatmu nak!
BalasHapuswah memang sangat sering sekali di jumpai hal hal seperti itu mas , seringkali mereka para petugas tidak membantu namun memasang wajah yang ketus ,kadang saya bertanya dalam batin juga masih kah ada rasa teposliro atao rasa sesama manusia dalam benak kita ketika melihat para petuhgas yang tetep nyante aja hahhaa
BalasHapussalam sukses buat sampean mas
yah iyal;ah kan kita kagak punya jabatan...liat ajah kalu yang punya jabatan atau uang maka pelayananya sangat cepat.....
BalasHapusitu salah satu contoh budak uang...
setuju dengan alenia akhir.
BalasHapuskayaknya ada yang lain nih di blognya mas Nyante... warnanya jadi ijo... adeemmm...
BalasHapusbelajar mencintai pekerjaan kita dan mencintai untuk orang lain. bagus nih tulisannya
BalasHapusLae, coba lae kupas dalam sebuah posting, khusus tentang layanan kesehatan Askes Gakin dan tentang obat generik.
BalasHapuswah ganti kulit nih pak lae??
BalasHapusKejadian ini memang udah tradisi, Mendarah daging. Istilah..do more...talk less emang enggak berlaku. Hare gini.....alamak....
BalasHapusSalam kenal ya...
gara-gara profit orientid menjadikan hilangnya rasa kemanusian kita
BalasHapusehm...tanpa bermaksud apa2..kalau bicara tentang pelayanan rumah sakit, saya lebih memilih rumah sakit yayasan kristiani, kendati saya seorang muslim.
BalasHapussejauh yang saya ketahui, di beberapa kota, mereka lebih mengutamakan pelayanan terhadap pasien.
seharusnya, pemerintah atau siapa saja, bisa meneladani.
memang ketidakadilan kesehatan semakin menjadi² di negara yang kaya ini
BalasHapusWaduhhhhhhhh, jadi belakangan neh, sori lae, baru muncul kembali.....
BalasHapussalam sehat
kok sama yak ama rumah sakit pemerintah di batam. pertama kali yg ditanyak adalah uang jaminan. tiap ambil infus, disuruh bayar. perlu ambulance, bayar dulu. malah rumah sakit swasta lebih oke layanannya.
BalasHapusikut prihatin ama temannya
Sudah sering sekali kejadian seperti itu. Turut prihatin.
BalasHapusMasih belajar ntuk bisa ikhlas Bang...
BalasHapusikhlas karena google nyunat PR saya umpamanya..he..he...
ih....jadi hijau kemarin hitam
BalasHapuswah,post yg keren bangetz deh...salam kenal bang...maen2 k'Blog sederhana saya yaa...hehe..oke ^_^
BalasHapusbener-bener dah, ternyata pelayanan hampir di tiap daerah sama aja yah, selalu bertele-tele dan sepertinya memilih-milih pasien, bahkan ada segelintin para dokter maupun perawat yang terlihat melakukan tugasnya sebagai dokter dan suster dengan terpaksa.
BalasHapuskalau caranya masih seperti itu, pantes aja warga lebih memilih pergi ketempat ponari daripada mengantarkan sanak keluarga mereka yg sakit kerumah sakit, jika pelayanannya seperti itu.
BalasHapushmm...Ito lagi sibuk yaaa...?
BalasHapusbelum ada yang baru nih
3 kali ane kesini koneksi nya putus melulu hehe
BalasHapusTak ada gading yg tak retak, itu jadi inget sama sekolah dulu, bu guru paling sering bilangin gitu
wah ini malpraktek nggak yah ??
BalasHapusduh.. saya juga punya pengalaman kurang mengenakkan dengan instusi RS plat merah, walau tidak semuanya. Pelayanan yg bagus kami terima waktu mendiang ibu dirawat di Surabaya (GRIU).
BalasHapusKalau di Banjarmasin, pernah pada suatu waktu kami menurunkan teman yg nafasnya sudah tersengal-sengal dari mobil ke ICU, saya mendengar salah satu perawat yang ada berkata, "nah... yg begini ini yang harus kita kenai (bhs. Banjar - pd konteks itu maksudnya adalah dikerjai dgn biaya dll)". Kalau saja kondisi teman saya tidak parah, saya sudah mempersiapkan hook kiri.
:(
ada yang baru tuh di blog aq janga lupa singgah yah..
BalasHapustak ada yg sempurna di dunia ini :)
BalasHapusyah semoga kita bisa memetik pelajaran dari peristiwa di atas,,
BalasHapussemoga kita juga bisa menyadari bahwa apapun profesi sekrang dan nanti merupakan amanah dari Allah,amin..
salam kenal..
Jadi ingat dengan lirik Ambulance Zig zag miliknya Om Iwan Fals. Emang kebanyakan parah Birokrasinya, Udah mendarah daging :-(
BalasHapusSudah seharusnya melayani bukan menyusahkan.
BalasHapusYup saya setuju dengan pendapat anda ....
BalasHapussalam kenal dan sukses selalu balas ke sini yah
BalasHapusmantab bang
BalasHapusthx for share, bro
BalasHapusnice share
BalasHapusmampir bang
BalasHapusmenarik lae
BalasHapusSekarang masih ada saja ya yang seperti itu?
BalasHapusiklas akan menenangkan hati kita
BalasHapusberkunjung sobat...nice posting.
BalasHapussemua hal itu harus ikhlas agar membuahkan hasil yang baik ,
BalasHapusiya, tapi kok gambarnya toilet
BalasHapusapakah ada hubungannya?
Artikel yang sangat bagus nih..jarang2 ada blog seperti ini.saya akan jadi pembaca setia blog ini
BalasHapusBila ada waktu silahkan berkunjung ke http://www.4sharedbook.blogspot.com ya
berkunjung dan salam kenal :)
BalasHapusLooking perfect for my new bathroom. I am going to get my own for my new bathroom. Thanks for sharing it with us.
BalasHapus:(( RS yang kurang perhatian dengan pasien
BalasHapusiya yah, kok gambarnya toilet, ga nyambung tuh sob...
BalasHapusMau bagaimana lagi?...begitulah pelayanan di negara kita...
BalasHapusartikelnya bagus
BalasHapusikhlas memang sesuatu yang gampang di ucapkan tetapi sulit di praktekan... nice article pak..
BalasHapusbegadang di temani tulisan yang bermanfaat.. sangat mengena bagi saya yang bekerja di bidang pelayanan
BalasHapushhm .
BalasHapusrumah sakit sekarang cuman liiat darii sisi materi ajah .
good article .
salam kenal .
emang sulit untuk dirubah, bila terjadi seperti itu..
BalasHapushmmm artikelnya bagus,,
BalasHapuskepp posting broth..
kalau kita iklas, kebaikan pasti akan mengelilingi kita.
BalasHapuswah ceritanya agak dek-dekan juga tuh,,,
BalasHapussalam kenal aja gan,,, terima ksih ba infonya
Cerita yang bagus...
BalasHapussangat memprihatinkan memang, mudah2an besok lebih baik
BalasHapusHow can I use Google translator to read this post?
BalasHapusDengan ikhlas semua permasalahan hidup jadi mudah..
BalasHapusikhlas suatu amalan yg susah diamalkan,
BalasHapusWhat if brother wrote that a minister? So not like that anymore face government hospital ... : D
BalasHapusmakasih banyak nih gan informasinya salam kenal aja gan
BalasHapuskasian juga ya gan , tapi kita harus sabar aja gan , makasih buat infonya
BalasHapusterima kasih gan buat infonya semoga bermanfaat salma kenal aja gan
BalasHapusikhlas merupakan suatu perbuatan yang susah dilakukan,....
BalasHapusmaksih ya atas cerita anda....
Indahnya berbuat ikhlas adalah balasan pahala dari Allah SWT. Rasulullah telah mencontohkan berbagai amal baik, termasuk berbuat ikhlas. Yakni, perbuatan yang didasari atas niat karena Allah, bukan mencari pujian dari orang lain. Ikhlas itu Indah Mas, Terima kasih artikelnya sangat bermakna :)
BalasHapusterimakasih nih gan buat infonya sangat bermanfaat sekali gan, tks
BalasHapusI am the regular visitor of this blog and all the time, I have seen here some master pieces and lot of appreciation from my side regarding this research work. I am very fond of seeing this cultural beauty.
BalasHapusterima kasih gan buat infonya , salam kenal aja gan
BalasHapusWow kejadian yg tragis, tapi dikemas dalam postingan yang cerdas salam kenal...
BalasHapuskeren juga nih gan informasinya sangat bermanfaat nih , aku jadikan cemin nih ceritanya
BalasHapuskejadian yang tak di harapkan ya gan , makasih atas informasinya
BalasHapusok banget nih informasinya sangat bermanfaat sekali gan , salam kenal aja gan
BalasHapusThere is noticeably a bundle to know about this. I assume you made certain nice points in features also.
BalasHapusnice...
BalasHapusthanks info'y...
ikhlas... harus ikhlas..
BalasHapusthanks
memang harus ikhlas....
BalasHapuskarena memang mu gimana lagi sudah terlanjur kejadian...
apapun yang terjadi kita terima apa adanya, walaupun terkadang menyakitkan..
BalasHapushmmm.... ikhlaslah wahai manusia,,,
BalasHapusmakasigh banyak nih informasinya,salam kenalo aja gan
BalasHapuskeren sekali nih informasinya, makasih ya gan semoga bermanfaat
BalasHapusI am currently searching for ways in which I could enhance my knowledge in this said topic you have posted here. It does help me a lot knowing that you have shared this information here freely.
BalasHapusItulah Dunia,
BalasHapusSabar dan Ikhlas jawabannya
Excellent post I must say.. Simple but yet entertaining and engaging.. Keep up the good work!
BalasHapusTopik ikhlas kok gambarnya kolset ya ? :p
BalasHapusSalam
Leesoes - Grosir Baju Anak
very nice sleep on this bed
BalasHapushidup harus disertai dengan ikhlas
BalasHapusikhlas....
BalasHapusmudah dikatakan...
mantap sekali nih informasinya , semoga bermanfaat nih
BalasHapusnice share gan
BalasHapusNice Infonya Gan........ :D
BalasHapusmkish bnyak atas informasinya..
BalasHapustapii yahh mungkin itulah uniknya bangsa ini
ikhlas memeng di ibaratkan kita buang air besar,... yang ga pernah di bicaraakan dan di ingat''..
BalasHapusI love to read this type of stuff. Good and attractive information I take from it..Thank you for posting such a nice article.
BalasHapusKisah seperti ini sunggu sering terjadi pada dunia pelayanan kesehatan di Indonesia. Harusnya kementrian kesehatan memperbaiki ini.
BalasHapuswah saya pernah lihat ini di tv. kasihan banget ya...
BalasHapusada ada aja nih,,,,
BalasHapushahah
ikhlas kok gmbar nya toilet ?
sangat inspirasi gan,,,
BalasHapushrusnya sgra diatasi yg spri ini itu..
BalasHapusyah begitulah ke adaan di indonesia bikin masyakat menderita aja
BalasHapusindonesia hrus bisa bangkit...
BalasHapuskeikhlasan itu memang mutlak perlu
BalasHapusbelajar ikhlas...
BalasHapusok juga nih informasinya, sangt bermanfaat sekali bagi saya pencerahan nya
BalasHapusthank sob atas infonya nih semoga bermanfaat sob
BalasHapusSalam kenal bapak kurnia
BalasHapusmemang tuh kang iklan itu ada yang benar dan ada juga yg salah tuh, hehe
BalasHapusKayanya uda jarang pelayan manusia yang benr2 ikhlas
BalasHapuskasian banget ...
BalasHapusko ampe bisa yaa melalaikan nyawa seseorang..
itulah d indonesia. . .
BalasHapusudh jarang yg ikhlas melayani skrng" ne. . .
dibalik ikhlas pasti ada hikmah
BalasHapusindovision
This is really a horrible experience of life..... this type of hard situation of life can't be described in words.
BalasHapusArtikel yang bermanfaat, trim
BalasHapusya namanya juga RS Pemerintah.....
BalasHapusartikle yg mnarik dan menginspirasi skali gan...
BalasHapusthanks..
jaman skarang susah bgt klau mmberi tanpa pamrih...
BalasHapusHappiness is nothing more than good health and a bad memory.
BalasHapuslocksmith queens * manhattan locksmith * emergency locksmith
The bed posted by the author is good. & nice.
BalasHapusThis bed is very use-full. & when people sleep on this bed they fell relaxation.
BalasHapusI have gone through the above picture posted by the author of bed. And this bed is very nice & cute. & it provides very relaxation as compared to others.
BalasHapusIkhlas sangat Berharga,. Itu Hal yang Susah sekali dilakukan Umat MAnusia,.
BalasHapuscakep gan artikelnya,bisa menambah wawasan buat saya pribadi dan orang banyak.
BalasHapusyah itulah buruknya orang orang kita,baru dapat pangkat sedikit aj kadang kadang udah pada sombong.
BalasHapusya gan setuju,tapi sayangnya di negri kita ini udah jarang orang orang yang ikhlas.
BalasHapusilmu ikhlas itu memang susah buat di terapkan di jaman seperti sekarang ini.
BalasHapusbagus banget blognya
BalasHapuswah kalo itu memang bnr2 amuradul tuh.....
BalasHapussangat sangat prihatin ane bacanya, masih ada saja masyarakat yang mengabdi berpilih-pilih pasiennya. semoga semua ada hikmahnya.amin
BalasHapusmantap gan postingannya..
BalasHapussukses selalu ya..
wuih keren gan,,
BalasHapusThis is such a Great resource that you are providing and you give it away for free. It gives in depth information. Thanks for this valuable
BalasHapusinformation.
The blog is absolutely fantastic. Lots of great information and inspiration, both of which we all need. Thanks.
BalasHapushebat banget postingannya gan..
BalasHapussesuai realitas kehidupan saat ini.
Cool pic..........
BalasHapuspemikiran yang luar biasa.
BalasHapusnice article.
Cerita yang sangat mengharukan.
BalasHapusnice share gan
BalasHapuskeren gan..,ijin gabung yah...
BalasHapussalam kenal semuanya..,
BalasHapussaya kok blm faham ya apa arti uraian diatas.., tentang iklhas sama gambar clossed ( WC )
BalasHapus