
Bak perjalanan mudik, sebelum berpiknik, tentu kami mempersiapkan segala sesuatunya, baik itu pengecekan ranmor, beberapa stel pakaian termasuk underwear hingga perlengkapan kebutuhan anak-anak. Perjalanan dimulai sekitar pukul dua siang. Setelah dua puluh menit berselang, perjalanan kami mulai “terganggu” oleh berbagai “aktifitas” di jalan, mulai dari galian pipa PDAM sampai dengan pemasangan jaringan kabel serat optik. Kalau sekedar galian rapet sih tidak apa-apa, tapi itu pun tentu berkaitan dengan jamu sari rapet…he..he.
Jika diamati, jalanan yang kami lintasi sepertinya baru saja mengalami pengaspalan, karena terlihat jelas masih terdapat kesan "basah" dari aspal itu. Walaupun saya bukanlah seorang ahli dibidang aspal mengaspal, tetapi karena saat ini sedang trend-trendnya aspal jenis itu, maka sayapun memberikan kesimpulan bahwa aspal yang digunakan adalah sok tau pasti aspal hotmix.
Lantas tiba-tiba, putra sulung kami yang saat ini masih duduk di bangku kelas 1 SD bertanya kepada saya, “ Pa, kabel serat optik itu apa, galian pipa PDAM itu apa?”. (Mungkin terbaca olehnya plang pengumuman dan peringatan yang tertera di pinggir jalan). Lalu saya jawab saja sekenanya dan tentu sepanjang yang saya ketahui tentang kabel dan pipa tadi. Karena mungkin kurang merasa puas dengan jawaban yang saya berikan, akhirnya ananda kami itu bertanya sambil mengkritisi kembali,” Pa, sayang yah, padahal jalannya kan sudah bagus, tetapi mengapa harus digali-gali lagi.” Kembali pertanyaan itu saya jawab sekenanya. Hingga akhirnya kami tiba di tempat tujuan refreshing.
Keesokan petangnya, setelah maghrib dan makan malam, kamipun kembali pulang. Perjalanan kami menuju pulang diiringi dengan turunnya tetes-tetes air keberkahan dari-NYA sembari sekali dua terdengar suara petir….Tiba-tiba ketika sedang asyik-asyiknya sedang menonton film edukasi kesukaannya, si sulung kembali bertanya, “Pa, orang-orang yang tinggal di lereng-lereng bukit itu kok gak takut ya, apalagi sekarang musim hujan, kalau tanah bukit itu longsor, kan bisa bahaya!”. Lantas saya bertanya, darimana kakak (sapaan kesayangan kami untuk si sulung) tau ada orang-orang tinggal di lereng bukit?” Papa, gimana sih, kan kelihatan tuh dari lampu-lampu listriknya.” Oooo, iya yah..jawabku sambil mesem-mesem.. Sambil kendaraan berjalan terus menuju pulang, saya terus memikirkan beberapa hal yang ditanyakan dan dikritisi oleh anak sulung kami tersebut dari “realita kehidupan” yang berlangsung disekitarnya. Lalu saya berfikir, anak-anak yang notabene usianya masih 6 tahun itu saja sudah bisa melihat beberapa “kejanggalan”, sementara kita yang sudah dewasa koq cenderung “menutup mata”!
Saya teringat dengan beberapa “pengajaran” yang pernah saya terima maupun referensi yang pernah saya baca. “Kegalauan” yang diamati oleh anak kami sesungguhnya berawal dari lemahnya koordinasi dan perencanaan yang kita miliki. Saya terus berandai-andai, jika saja masing-masing “pihak” yang terkait dengan pertanyaan anak saya tadi turut “memikirkan” dan merealisasikan koordinasi, tentu akan sangat indah. Tidak ada lagi jalanan yang mulus kemudian dibongkar dengan galian pipa, tidak ada lagi brem jalan yang terusik dengan jaringan kabel serat optik bahkan dapat meminimalisir korban jiwa akibat bencana tanah longsor bagi masyarakat yang bermukim di lereng perbukitan.
Sepanjang yang saya ketahui, bahwa kawasan yang memiliki kemiringan diatas 40 derajat, adalah kawasan yang tidak boleh dihuni atau dijadikan tempat tinggal. Kalau memang tidak boleh dihuni, mengapa Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersedia memasangkan jaringan listrik mereka? Saya bukan berarti apriori dengan masyarakat yang tinggal di kawasan lereng perbukitan dimaksud, tetapi saya kecewa dengan ketidaktegasan PLN, mereka sepertinya terlalu egois, hanya demi untuk mengejar “penerimaan negara”, mereka dengan rela melanggar koridor yang ada. Sudah jelas pemerintah daerah telah melarang masyarakat bermukim di kawasan tertentu, kenapa juga masih “dilayani” pemasangan arus listriknya? Begitu juga dengan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi maupun PDAM, mbok yah kalau merencanakan untuk membuat dan mengadakan sambungan baru terlebih dahulu berkoordinasi dengan institusi yang terkait dengan pengerjaan jalan dan seterusnya. Jika ada koordinasi, tentu tidak akan ada lagi konflik dalam sidang kabinet yang sampai membuat Presiden SBY marah-marah, tidak akan ada lagi konflik antara TNI dan Polri dan tidak akan ada lagi miskoordinasi-miskoordinasi yang lain…………..
Itulah kita…..
Dari kisah diatas, jelas-jelas masih tersirat bahwa kita masih mengedepankan sikap ego sektoral. Kita masih menganggap diri kita sendiri yang hebat, kita masih mengganggap diri kita yang paling berperan, kita belum berfikir untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak jika hendak melakukan sesuatu…..atau malah jangan-jangan “sulitnya” berkoordinasi karena “sesuatu”? Seperti biasa, karena saya merasa “berhutang” kepada si soewoeng , eh.. .si sulung, sebelum ia tidur, saya kembali mengulas dan menceritakan secara rinci apa-apa yang menjadi pertanyaannya tadi, dengan harapan agar di saat dewasa kelak ia bisa menghargai betapa indahnya jalinan koordinasi, dan tak terasa akhirnya kami semua tertidur….
Oucchhh,....koordinasi…, suatu yang mudah diucapkan, tapi sangat sulit untuk diwujudkan… Apa sesungguhnya Koordinasi itu? Mengapa Koordinasi sulit untuk diwujudkan? Gimana tanggapan teman-teman, pernahkah menjumpai masalah dalam berkoordinasi?
Tiada gading yang tak retak…
pertamaxxxx
BalasHapuspuanjang amad ceritanya mas :D
BalasHapusdari berangkat bahas aspal ampe ke sby wekeke..
memang gitu mas, klo dah tua pasti lebih banyak menutup mata, karena semakin tua semakin banyak garamnya, yg berarti semakin terbiasa untuk menutup mata akan satu lain hal, dikarenakan hal lain hohoho..
waduh .....ceritanya panjang amat bang kurnia ...mau habis satu bungkus rokok bang...............emang pdam kita sering macet atau dibikin macet....ya kan bro...salam ama kawan kawan di perpus
BalasHapushehehe... anaknya kritis banget ya Pak...
BalasHapusiya, sayang juga ya, jalan sudah bikin dihancurin lagi. hari ini benerin kabel telepon, besoknya bisa benerin saluran air yang mampet... weleh...
BalasHapusRepot memang jaman sekarang, kurang koordinasi diantara perencana.
BalasHapusKoordinasi cuma ada saat di meja RAKOR saja, setelah itu realisasi di lapangan ??? entah kenapa di negeri ini susah banget mewujudkan sebuah KOORDINASI.
BalasHapusJangankan di proyek-proyek yang beda instansi, di lapangan sepakbola aja para pemain bola kita susah banget koordinasi ...
Pertama salam buat family, perjalanan yang menyenangkan.
BalasHapuskedua, koordinasi antar departemen di indonesia memang sangat kacau, bahkan boleh dibilang tidak ada. jalan baru di aspal, esoknya harus digali karena ada urusan perkabelan. departemen lain sibuk menghijaukan jalan, sementara departemen lainnya sibuk memaku pohon lalu memberikan terasi ke pohon tersebut agar pohon mati. ah entahlah.
Cerita bongkar pasang aspal jalan oleh PDAM, PLN, pemasangan kabel optik dan sebagainya sangat lumrah di negeri ini.
BalasHapusBukah hanya di tempat Bapak, tapi ditempat kami juga setali tiga uang. Kacau dan tumpang tindih tanpa ada koordinasi pihak terkait. Yah, sama saja, aspal yang baru dibongkar lagi.
Satu lagi bukti tidak becusnya manajemen dan administrasi di negeri yang besar ini.
hehhehe lingkaran g ada ujungnya, smw pan salah
BalasHapusbaca postingan abang ini zie jadi sadar bahwa kita musti banyak belajar bahkan dari anak kecil sekalipun agar ego ini tidak menduduki singgasananya di hati kita
BalasHapusmembuat konek beberapa kepala itu memang susah..
BalasHapusterlalu panjang y...tapi aku seneng bacanya,nambah wawasan nech
BalasHapuswoiiiiiiiiiiiiiiiiii puanjengggg tenan ceritanya bos....... tapi biar panjang keren bahasanya.....
BalasHapuswkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk
di kota saya juga gitu bang.kadang keegoisan sring muncul saat kurang koordinasi antar instansi pemerintahan.contohnya penggalian PDAM di jalan yg baru diaspal.padahal dana mengaspal itu dr warga.
BalasHapuswah..bener sekali... oke postingannya
BalasHapusya gitu deh uang rakyat larinya ngga efisien. bongkar pasang, bongkar lagi dst. yang untung pihak terkait dapet uang dr proyek itu.
BalasHapusAnak kecil saja bisa berpikir bai, lha yang pejabat wakil rakyat mikirnya pake apa ya?
BalasHapusklo soal koordinasi, mungkin perlu penyederhanaan aja, spt pola pikir anak2 yg simple, tp terarah & terukur.
BalasHapusRuwet banyak2 koordinator :)
hotmix ntu aspal paan yah?
BalasHapussebenarnya mana nyang bagus, hotmix ato cofemix siy?
*kabooooorrr :D
Atau mungkin para petinggi, pejabat teras dan para direktur perusahaan publik perlu di refresh pola pikirnya... dengan pola pikir anak2 yang masih murni. kalo pertanyaannya "Kenapa yg namanya Koordinasi itu susah diwujudkan...jawabannya ada juga di atas ntu... he..he.. masih terkedepankannya EGO-EGO SEKTORAL. Jamunya kalo suda begini bukan Galian Rapet lagi... but Sikap Tegas Seorang Pemimpin yang paham dan sangat mengerti cara memimpin. Lha wong yang bertikai / saling silang kepentingan itu juga bawahanya semua togh...? So kegagalan koordinasi di negeri ini .. cermin ketidak mampuan pemimpin kita mengatur negara. Halah ini cuma pendapat pribadi saya lho om.... suara rakyat kecil.
BalasHapusAsli om postingan yang joss gandos...., keep spirit.. mari saling berbagi karena Berbagi Itu Indah
Dengan kebersamaan, semuanya akan terasa lebih mudah.. Hihi..
BalasHapusTumben postinganmu sepanjang ini Lae.. kayanya si Beruang Kecilku kalah banyak nih hehe..
Btw, Papah udah sehat lagi, makasih doanya ya Lae :hugs:
perjalanan panjang dalam sehari
BalasHapusatau malah mungkin pernyataan pnjang dalam sehari?
koordinasi, ampun deh, nggak pernah bisa
sebuah dilema.... kalo yang lereng gunung nggak dikasih listrik... nanti dibilangnya nggak pemerataan... kalo di kasih... di prutes ama abang kurniawan susye deh
BalasHapusyah... pemandangan seperti yang diceritakan emang sangat lekat dan sering kita jumpai, tapi memang kebanyakan segala sesuatu di Indonesia ini ada, baru direncanakan, boleh ngasih masukan mas tolong verifikasi katanya dihilangin dong biar ndak repot ngasih komennya
BalasHapuskoordinasi memang gak pernah beres. apalagi kalo udah menyangkut birokrasi. seharusnya birokrasi dipersingkat dg koordinasi yg baik ya
BalasHapuscasual cutie cm bs bilang "hmmmm..."
BalasHapuskayaknya dari dulu pemerintah ga pernah belajar untuk melakukan koordinasi di lapangan... selalu aja kejadian itu terulang... klo itu terjadi di jakarta ya akibatnya bisa bikin macet berkilo2 meter tuh. cape deehhh... *nepok jidat*
BalasHapusaiii...tambal tambal terus...tambal bongkar jalan tuh proyek besar dana milyaran...
BalasHapushehehe...ayah yang baik rupanya dikau...
BalasHapusBenar sekali, kata koordinasi sangat mudah diucapkan, namun sulit diaplikasikan karena masih adanya ego sektoral
BalasHapusyah...
BalasHapusbgitulah negara kita tercinta ini
sangat erat dengan kata2 seperti kordinasi, penyesuaian, formalitas, dan lain sebagainya,,,
hahaha
bgitulah komentar cikace yg cakep ini
panjang euy ceritanya...berattt buat anna......sisulung kritis jugak yah bang......sebagai org tua harus pintar2 dan sebijaksana menjawabnya *jangan ngasal*..heheheheh...piss ahhh
BalasHapusgak hanya itu aja bang... saya pernah liat stiker pembayaran pajak bumi dan bangunan di tempel di depan rumah, padahal rumah itu berada di bantaran sungai yang seharusnya tidak boleh dipakai!! mendirikan rumah ditempat terlarang dan bayar pajak? ilegal atau legal? apa seperti istri simpenan, dibutuhkan juga sekaligus disisihkan? aneh!!
BalasHapuskelupaan, tapi anak nya bang mas lae kritis juga ya.... dari bapaknya kali ya..?
BalasHapusUrusan bahaya belakang...
BalasHapusWah piye PLN ?
Diperbaiki, dibongkar, dipasang lagi, diperbaiki lagi... Kayanya semuanya terlihat seperti "proyek" yang menggiurkan. Hehe...
BalasHapuskenapa sulit koordinasi? nah, dari yg saya alami, jawabannya memang ada pada judul tulisan ini. Ego. Ego sektoral, dan lain-lain ego...
BalasHapuspusing kita dibuatnya...
si suwung, eh, si sulung bener2 kritis dan cerdas, mas kurnia. anak seusia itu ternyata sanggup melontarkan pertanyaan2 sehebat itu. koordinasi di negeri ini agaknya sudah memiliki banyak tafsir. seringkali koordinasi sekadar simbol formalitas belaka. kenyataannya di lapangan sungguh jauh berbeda. bener2 egois!
BalasHapuskadang soal bongkar pasang jalan itu juga krn proyek yg sengaja diadakan
BalasHapussoal pengaturan dr pemerintah hal yg paling sederhana adl soal pembangunan rumah. kalo di negara2 maju, pembangunan rumah harus diperiksa oleh pihak kota/city, apakah sudah memenuhi kriteria keamanan/keselamatan penghuni/lingkungan sekeliling atau belon. jadi gak bisa sembarangan bongkar pasang/menambah tubuh bangunan tanpa pemeriksaan dr city. kalo di indonesia nambah tingkat rumah dsb bebas saja tanpa ada pantauan dr kota
mengenai tidak tertibnya lokasi bangunan hunian wah sepertinya gak ada habis2nya. contohnya villa2 di puncak/jawa barat itu. akhirnya bikin bukit gundul dan tanah longsor. begitu pun di jakarta, daerah2 resapan air malah diijinkan oleh pemda utk dijadikan real estate dan bangunan beton spt wilayah kelapa gading, pantai indah kapuk, pluit...akhirnya sudah dapat ditebak: banjir tiap tahun di ibukota semakin parah
soal koordinasi, peraturan, pelaksanaan, semuanya kacau balau. tapi maaf saya cuma bisa mengkritik tanpa bisa kasi solusi apa2....he3x
koordinasi...komunikasi...
BalasHapusmau bekerja sama....tidak egois...pasti gak bakalan terjadi hal seperti ini..hehehe..:)
sekalian deh, mo ngucapin : Happy Holiday...selamat Natal buat yang merayakan dan selamat tahun baru...semoga kita semakin diberkati Tuhan dan tambah sukses di tahun yang baru...amiinn..
salam,
bonar dan kel.
http://sihotang407.wordpress.com
mata batin anak2 masih bening sehingga mampu melihat ketimpangan dan menyuarakannya, sedangkan org dewasa, memandang tapi tidak melihat.
BalasHapusmanusia penuh dengan ego dan khilaf
BalasHapusbukankah sifat egois itu ada pada setiap individu!!!
BalasHapussetuju kata koordinasi memang mudah diucapkan namun susah di buktikan coba kita bayangkan kalo semua di plan dengan matang tentu yang di atas itu tak terjadi ya kang
BalasHapussalam
Koordinasi mmg sangat penting dalam berkomunikasi.. apalagi kal menyangkut job and bisnis..
BalasHapusWuekekkek, itu bukan fotoko bro, foto temanku, aku yang moto he..he... kayak orang lagi ngapain gitu he.he...
BalasHapuskoordinasi masih jadi barang mahal. Atas nama ego organisasi, tiap instansi ga ada yg punya inisiatif untuk koordinasi atau negosiasi. mudahan kondisi ini bisa cepat diperbaiki, gimanapun juga i love Indonesia, hehehe..
BalasHapusmemang bener sekali kang, banyak sekali kejadian-kejadian itu.......yang sering kita liad.......kalo uang banyak yang terbuang akibat ke sily an pemerintah dalam mengaturnya
BalasHapusmampir nih,menyapa si pemilik blog semoga sehat terus bersama keluarga tercinta...Amiin
BalasHapusah, td aku pikir mau cerita ttg piknik :D ternyata ttg kordinasi ya !?
BalasHapuskalo masing2x mengurangi ego dan mau bekerjasama, bisalah dikordinasi :D
akhirnya aku datang, salam kenal buat semua pecinta blog bapak kita yang satu ini, sekali-kali berkunjunglah ke Sibolga, di Sibolga ni banyak yang belum pernah anda liat, klo nggak percaya tanya aja ma pak kurniawan..., ya kan pak?...:), so pasti kita betah, sebelum ke sibolga, bawa banyak-banyak uang ya, he..he..
BalasHapusabsen dulu bos.
BalasHapusmaaf yach
salam
Kuereen n muantaaaf bro artikelnya walau panjuaaaaaang tapi sangat menyentuuh
BalasHapusSalam KoMpaaak
pembangunan tanpa perencanaan yang matang. sudah jadi di rusak lagi. cuapek deh...
BalasHapusapa kabar bung?
BalasHapushm...yang pertama...saya suka membaca fragmen keluarga...pertanyaan2 kakak (sapaan yang sama utk anak sulung) yang bisa bikin nyengir sendiri...ya kan? saya pikir juga dialami semua orang tua...
koordinasi..entahlah...gak ngerti..
baru aja kemaren, ngobrol dengan temen2 difabel.. bagaimana sebuah universal design yang cocok dan ramah terhadap difabel dan semua manusia yang ngaku 'normal' jg tentunya..
trus...ternyata banyak banget bangunan2 yang dibuat yang katanya utk 'penyandang cacat' (ahhh, kejam benar bahasa undang-undang!!), dibuat hanya sekedar frmalitas belaka. contoh, di perhentian busway, memang ada ram nya...tapi kok ya curam banget, tentu seorang difabel yang pake kursi roda, ga bisa turun sendiri... atau yang lebih parah lagi nih...di dinas sosial, emang ada sih jalan utk pemakai kursi roda...but..itu hanya yang di lantai dua...sedang akses dr jln ke lt.1 nya gak ada...ajaib deh negeri ini...
pindah ke negeri alice aja yuuukkk....
sebagai orang PDAM saya merasa ikut prihatin, kondisi yang Ito sampaikan memang benar. Bukan bermaksud membela diri, kerusakan jaringan pipa yang terjadi tetap harus diperbaiki, mau tidak mau jalan harus digali. Tetapi biasanya (mudah2an semua PDAM di Indonesia juga sama) menutup kembali jalan yang telah dibongkar seperti sedia kala akan segera dilakukan.
BalasHapusSaya setuju, lemahnya koordinasi antar instansi memang terjadi, contohnya : Dinas PU membuat/merehab jalan tidak koordinasi ke PDAM, walhasil PDAM tidak sempat lagi mempersiapkan untuk pengamanan jaringan( karena valve2 pengatur aliran air semestinya terlihat diatas permukaan jalan) jadi tertimbun, dampaknya akan ada pembongkaran jalan jika terjadi kerusakan.
itu cuma salah satu contoh, masih banyak lagi hal yang menunjukkan betapa koordinasi menjadi barang mewah dinegeri kita.
tetapi Ito, menurut saya, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki, kita bisa mulai dari hal kecil dan kita mulai dari sekarang.
thx Ito, postingnya bagus sekali.
dr dulu aku sdh terbiasa dgn ketidaknyamanan penggalian PDAM, PLN ... ato Telkom.
BalasHapusgali2.. pasang pipa.. trs udahnya dibiarin aja bgitu.sisi jaln jd rusak. kalo ujan jd becek2 bertanah
yah bgitulaaah
Itulah mas cerminan Negeri kita tersayang..
BalasHapusI love Indonesia..
Hahahah..
Salam kenal Mas,
Tebak kepribadian kamu di akhir tahun 2008 seperti apa..? http://fariz-next.blogspot.com/2008/12/tebak-kepribadian-di-akhir-tahun.html
sering sekali menghadapi yang namanya koordinasi ini lae
BalasHapusnamun yang pasti tetap berusaha supaya koordinasi bisa menjadi nyata, barangkali mengkoordinasikan diri sendiri supaya singkron dengan sekitar
mampir akh. lagi jalan2 ya ?
BalasHapussegala penyimpangan itu kalo dapat dukungan bisa jadi akan semakin menyimpang. jika sudah membuat peraturan sebaiknya dilaksanakan secara konsekuen
BalasHapustidak tegas menerapkan sanksi hukum akan menjadikan hukum diremehkan
BalasHapuszaman sangat begitu maju....semua lapisan masyarakat kita sdh bnyak berpolitik sampai ank2 usia 6 tahun ucapannya sdh berpolitik....semoga bangsa ini pintar berpolitik
BalasHapusapakah tentara Israel pake sepatu juga mas ? wkwkwkwk
BalasHapusemang trio ini ngk pernah akur PDAM,TELKOM,PU yang satu bongkar yang satu pasang ehh yang satu lg bongkar lagi.......terus gitu
BalasHapusdi lapangan, aku sering ketemu dengan masalah koordinasi dengan PLN maupun Telkom
BalasHapusJelas gambar mereka menunjukkan galian kabel sedalam >1 m, tetapi baru digali <1 m udah nemu kabel mereka dan .... PADAMLAH listrik sekitar situ atau putuslah sambungan telepon mereka
Apalagi kalau yang PUTUS adalah jaringan di barak kerja TNI, wah urusan bisa panjang tuh
[terpaksa PIMPROnya ikut digedor para tentara untuk menjawab masalah ini]
Salam
film-film edukasinya bagus yah bang, cocok banget buat peran bantu tuk mendidik anak
BalasHapusselain keegoisan juga sifat egepe...emang gue pikiran...ampun deh
BalasHapuskita memang harus belajar bersabar
BalasHapusmaju terus indonesia..
BalasHapussegala sesuatu pasti ada perbedaannya
BalasHapusberkunjung sobat...nice posting.
BalasHapusIts really been a very interesting reading for me. Thanks for sharing such an interesting article with us.
BalasHapusOne stop place to find best yamaha portable generators with best price and offer more than 35% Off
BalasHapusOne stop place to find best high back booster car seat with best price and offer
BalasHapusOne stop place to find best badger basket changing table with best price and offer
BalasHapusknapa qt musti egois sich????
BalasHapuslebih parah lagi kalau ngembaliin jalannya tidak rata spt sediakala, duh benci deh ...
BalasHapusstuju.... kadang bikin kurang nyaman.. harus ada solusinya tuh
BalasHapusberkunjung gan..
BalasHapusInilah Alasan Kenapa Anda Harus Bergabung Dengan Oriflame
Anak kecil kadang memang memiliki pertanyaan maupun jawaban yang kritis...Terkadang sebagai orang tua belum tentu bisa menjawab dan berani mengakui ke kritisan mereka....
BalasHapusRepot memang jaman sekarang, kurang koordinasi diantara perencana.
BalasHapusJob Feed Aggregator : salam kenal sobat, ini Bike Attachments dari yogyakarta
BalasHapussalam sukses
Indonesia News Aggregator
Dog Crates Article
Thank you for another essential article. Where else could anyone get that kind of information in such a complete way of writing? I have a presentation incoming week, and I am on the lookout for such information.. Diamond Blizz
BalasHapusKind Regard
Juns
Best to Download
I am deeply impressed with this blog and especially this post. The sword looks great and marvelous. Keep it up and best wishes for your brother.
BalasHapushihi seru juga nih ceritanya, makasih banyak gan buat infonya, sukses selalu ya gan
BalasHapusI have to say the In-depth analysis this article has is greatly remarkable
BalasHapusYa seperti itulah indonesia,,kasus ini persis seperti yang terjadi dikotaku, jalananx pada rusak semua
BalasHapussmoga kita terhindar
BalasHapussharing pngalamn yg snght brmanfaat skali..
BalasHapusthanks mas!
bang itu apa pedang peninggal rosululloh.
BalasHapusya saya bingung dengan pemerintah kenapa orang-orang kaya bisa nempati tempat yang seharusnya jadi peresapan air tapi di bikin rumah mewah,contohnya pantai mutiara dulu di tahun 80an pantai mutiara itu indah sekali sekarang dah di penuhin rumah mewah.sedangkan rakyat miskin banyak yang di gusur.sori komenya wong cilik yang tak berdaya...
BalasHapusdi tempatku sering sekali bongkar pasang sehingga sangat mengganggu sekali perjalanan.
BalasHapusBOS AKU TUNGGU ARTIKEL YANG BARU,YA ITU DAH SATU BULAN LEBIH NI,BIAR GAK MONOTON BOS.
BalasHapusya begitulah orang2 jaman sekarang asal2lan kerjanya karna maunya menang sendiri.
BalasHapusmantap juga nie postingan nya sangat menarik nie....
BalasHapusIt is a medium of entertainment which permits millions of people to listen to the same joke at the same time, and yet remain lonesome.
BalasHapusTernyata Egois Bisa Begini juga yah,. ,.
BalasHapusIt’s really a nice and helpful piece of information. I’m glad that you shared this helpful info with us. Please keep us informed like this. Thanks for sharing.
BalasHapusIt is a medium of entertainment which permits millions of people to listen to the same joke at the same time,I have to say the In-depth analysis this article has is greatly remarkable.
BalasHapusThis brand of information is dreadfully inadequate on internet. Pleasant to find the post related to my perceptive standard. Your rationalized and revealing post will be valued.advice to get your ex back
BalasHapusI’m glad that you shared this helpful info with us.Keep it up and best wishes for your brother.
BalasHapuswah seru donk liburan bareng keluarga
BalasHapusAwesome info. Thanks for sharing.
BalasHapusSemua orang butuh listrik :)
BalasHapuskalo orang dulu ngak butuh
Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
BalasHapusAgen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online
Terima kasih atas informasinya, semoga kedepannya Indonesia tambah berjaya. Salam sukses
BalasHapusHebat anak Bapak, Pak. Justru biasanya kalau anak kecil bukannya lebih tidak komentar ya, karena belum punya cukup background pengetahuanuntuk kasih komentar.. :)
BalasHapuskeegoisan adalah seusatu hal buruk yang dimiliki oleh setiap manusia,
BalasHapushilangkan lah keegoisan karena akan merusakdiri anda...
https://tokoqncgamattasikmalaya.wordpress.com/2017/10/14/reaksi-cepat-mengatasi-sinusitis/
SEGERA DAFTAR KAN DIRI ANDA DI OTWPOKER
BalasHapushttp://www.OTWPOKER.com
Dengan proses Depo Wd yang cepat serta aman
dipastikan tidak akan mengecewakan para member" yang ingin mencoba bermain di OTWPOKER.Poker Online
Poker Online Terpercaya
Poker Terpercaya
Poker Online Aman dan Terpercaya
Situs Poker Online Terpercaya
Situs Poker Online Yang Banyak Bonus